-->
aOGEZI57OQn5yP1hBMFB2o83mW9XQR0xpYfzSrtQ

Tradisi Unik di Lembata

Lembata adalah sebuah pulau yang terletak di ujung timur pulau flores.Lembata adalah sebuah kabupaten yang kehidupan masyrakatnya tidak terlepas dari beberapa ritual yang tidak terpisahkan dan masih terus dilestarikan. Berikut adalah beberapa tradisi unik yang saya ambil dari berbagai sumber.
 Foto ; www.rizkizulfitri-kiena.blogspot.co.id

1. Penangkapan Ikan Paus Secara Tradsional di Desa Lamalera.  Perburuan ikan paus dilakukan oleh pria Lamalera yang sudah dewasa serta dianggap memiliki kemampuan (biasanya setiap keluarga mewakilkan satu anggota keluarganya). Sebelum berburu, mereka semua memanjatkan doa-doa kepada Tuhan agar diberi keberhasilah dalam perburuan Ikan paus. Doa dipimpin oleh pastor dan diadakan di pesisir pantai desa Lamalera.
Perburuan paus biasanya dimulai pada bulan Mei sampai September. perburuan dilakukan menggunakan perahu yang terbuat dari kayu yang disebut "Paledang" dan menancapkan tombak pada badan ikan paus . Tradisi penangkapan paus oleh masyarakat di Desa Lamalera ini telah berlangsung sejak lama, sejak nenek moyang suku lamalera menempati daerah tersebut. Bahkan tradisi ini sudah ada sejak abad ke-16. (Sumber ; www.disbudparlembata.blogspot.co.id)

2. Pengambilan Nale di Mingar Desa Pasir Putih. Nale adalah sebuah ikan laut berbentuk cacing yang sangat kecil.Masyarakat Mingar (Desa Pasir Putih), Kecamatan Nagawutun menyebut ikan sehalus benang itu dengan sebutan Nale. Koloni ikan yang mirip cacing ini selalu muncul setiap tahun di pesisir pantai. Mereka membuat bentangan yang luas hampir menutupi seluruh permukaan laut di pesisir pantai Mingar.
ketika waktunya pengambilan Nale telah tiba, kepala Suku Ketupapa dan beberapa anak sukunya akan menjalankan ritual di Batu Koker Nale. Dan warga Mingar yang hadir boleh membawa sesajian sebagai bentuk penghormatan kepada Nale. Setelah ritual telah dilakukan, barulah warga bersama-sama boleh mengambil Nale selama kurun waktu yang telah ditentukan. Biasanya ada dua malam pada bulan februari dan dua malam pada bulan Maret. Jika waktunya telah selesai, maka Kepala Suku Ketupapa kembali mengadakan ritual penutup di Batu Koker Nale. (Sumber : www.ansel-boto.blogspot.co.id)

3. Pasar Barter di Desa Labala dan Desa Wulandoni. Akktifitas pasar barter Labala dilaksanakan setiap hari rabu dan aktifitas pasar barter Wulandoni dilaksanakan setiap hari sabtu, dan dimulai pada jam 10.00 pagi yang ditandai dengan tiupan peluit (buri) dari petugas (mandor) yang mengawasi kegiatan barter. Pasar barter ini terletak 47 km dari Kota Lewoleba dan berjarak sekitar 3 km dari desa wisata Lamalera yang merupakan desa budaya penangkapan ikan paus secara tradisional. (Sumber : www.disbudparlembata.blogspot.co.id)

4. Makan Kacang di Desa Amakaka. Kegiatan ini dilaksanakan di Kampung adat Lewotolok atau Desa Amakaka Kecamatan Ile Ape, dengan jarak tempuh 23 km dari Kota Lewoleba.Upacara ini dilakukan di rumah adat suku dengan tujuan ucapan syukur pada Tuhan dan leluhur atas hasil panen khususnya kacang,sekaligus membuka pantangan makan kacang bagi pemangku adat. Selama upacara berlangsung dilakukan prosesi berupa menggantungkan anak ayam di depan rumah adat masing-masing suku, dengan tujuan warga perlu mawas diri dan mengetahui kesalahan-kesalahan yang dibuat dan berusaha untuk memperbaikinya serta saling memafkan satu sama lain sehingga terjalin kembali persaudaran diantara warga suku. Upacara ini diawali dengan bunyian gong dan drum serta diselingi dengan tarian-tarian daerah.  (Sumber : www.pariwisatalembata.web.id)

5. Buka Karun di Desa Atakore . Buka karun adalah ritus pembuka masa dimana masyarakat boleh menggunakan areal karun (dapur alam) untuk memasak makanan tertentu seperti ubi-ubian, daging-dagingan, kacang-kacangan, jagung dan jenis makanan lainnya dengan menggunakan uap yang bersumber dari dalam perut bumi (gas alam). Tradisi Buka Karun terjadi di Desa Atakore Kecamatan Atadei. (Sumber : www.indoleisure.net).

6. Boko Medeh & Hadok di Desa Lusilame. 
Boko Medeh adalah Ritual meminta izin pada arwah leluhur, untuk memulai masa tanam dan meminta agar tanaman dilindungi dari berbagai hama, serta nantinya menghasilkan panen berlimpah. Hadok adalah tinju tradisional untuk mengawali musim tanam. Hadok merupakan bagian dari ritual Bako Medeh,yang biasa dimainkan di Desa Lusilame, Kecamatan Atadei. (Sumber : Destinasi Indonesia, Panduan Jelajah Indonesia no.9 vol.1 2014)

7. Rigum Keluok di Desa Lusilame. Rigum Keluok adalah acara pesta panen di kampung lama Lewogolen, Desa Lusilame sebagai ucapan syukur kepada Yang Maha Kuasa dan Leluhur ”Peni dan Laba” yang diyakini sebagai penjelmaan padi dan jagung. Dalam Upacara ini dilakukan perontokkan/pemisahan biji padi dari bulirnya dengan cara menginjak atau memukul bulir-bulir padi yang telah diletakkan di atas tikar dengan ukuran besar yang dianyam dari daun lontar. Dalam Upacara ini ditampilkan juga tarian tradisional.  (Sumber : Destinasi Indonesia, Panduan Jelajah Indonesia no.9 vol.1 2014)

Demikianlah kawan, beberapa tradisi unik di Lembata yang saya rangkum dari berbagai sumber. Semoga dapat menambah wawasan Kawan tentang tradisi Indonesia dan Lembata pada khususnya. Kalau masih ada yang kurang, Kawan dapat menambahkan pada kolom comentar di bawah ini. Salam….
Related Posts
Wandy Punang
Senang Belajar Otodidak

Related Posts

Posting Komentar